Mengenang Hamzah Haz, Sang Penjaga APBN Indonesia

Jul 24, 2024 IDOPRESS

JAKARTA,iDoPress - Kepergian Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz menjadi duka nestapa tersendiri bagi ekonom sekaligus Rektor Universitas Paramadina Didik J Rachbini.

Didik mengenang betul kontribusi besar Hamzah terhadap negara ini,salah satunya ketika sukses menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2000-an atau 2005.

Kala itu,Indonesia tengah dihadapi dinamika pro dan kontra mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi meletusnya krisis politik.

"Hamzah Haz ikut mendinginkan suasana dan meskipun tidak populer kemudian menyetujui kenaikan harga BBM dengan alasan kenaikan tersebut sebagai pilihan rasional," kata Didik mengenang Hamzah,dikutip dari siaran pers,Rabu (24/7/2024).

Baca juga: Try Sutrisno dan Sejumlah Tokoh Melayat ke Kediaman Hamzah Haz

Dalam pandangannya mengenai keputusan tersebut,Didik menyebutkan,Hamzah tergolong pemimpin yang pro kebijakan berbasis evidence.Hal ini berbanding terbalik jika merujuk praktik politik saat ini.

Menurutnya,politikus sekarang justru mengeruk APBN dan mendulang utang di luar kemampuan membayarnya. Karena itu,Menteri Keuangan Sri Mulyani dianggap perlu bersikap rasional seperti Hamzah dalam pengelolaan APBN.

"Kasus Perppu 01 dan utang Rp 1.520 triliun pada tahun 2020 dengan alasan Covid-19 adalah kesalahan sejarah keputusan APBN,yang dampaknya bisa sampai dua-tiga periode kepresidenan," kata Didik.

"Kini beban utang super berat,tahun utang jatuh tempo mencapai Rp 800 triliun dan bunga yang harus dibayar menguras pajak rakyat,mencapai Rp 500 triliun lebih," sambung dia.

Baca juga: Kenang Hamzah Haz,Hendropriyono: Beliau Jujur dan Setia Kawan

Kini,dengan kepergian Hamzah,kata Didik,tak ada lagi sosok penjaga APBN di tengah kesalahan pengelolaan APBN.

"Selain rusak karena kesalahan politik dan kebijakan di pusat,APBN juga menjadi target korupsi dan bancakan yang masif di banyak daerah kabupaten/kota,provinsi serta di banyak kemenetrian dan lembaga negara," ungkap dia.

Tekun menulis

Hamzah juga mengenang bahwa Hamzah tak hanya cerdik dalam menjaga APBN,namun ia juga lihai ketika memberikan pencerahan masalah ekonomi-politik,khususnya politik anggaran dan APBN lewat tulisan.

Menurutnya,tidak ada politikus setekun Hamzah Haz dalam menulis masalah politik APBN di media massa pada akhir 1980-an dan tahun 1990-an.

"Tidak hanya menulis tetapi menekuninya dalam praktik kenegaraan dalam pembahasan-pembahasan di DPR di mana ia sekaligus sebagai pimpinan partai opposisi yang loyal," terang Didik.

Baca juga: Kisah Hamzah Haz Taklukkan SBY hingga Akbar Tandjung Jadi Wapres Megawati

Ia mengatakan,Hamzah merupakan seorang pemimpin yang matang dan pemikir,penyuka gagasan-gagasan bangsa dalam bidang politik dan ekonomi.

Karakteristik kepemimpinan Hamzah pun dinilai berbeda dengan zaman sekarang yang tidak menyukai gagasan atau pemikiran.

Sumber utama Anda untuk berita mutakhir di bidang teknologi, kecerdasan buatan, energi, dan banyak lagi. Jelajahi masa depan teknologi dengan Arinstar! Tetap terinformasi, tetap terinspirasi!

Pencarian Cepat

Jelajahi konten kami yang dikuratori, tetap mendapat informasi tentang inovasi inovatif, dan perjalanan ke masa depan sains dan teknologi.

© Teknologi aplikasi cerdas

Kebijakan pribadi