Warga Minta Pemprov DKI dan Polisi Serius Usut Kasus Penjarahan Rusunawa Marunda

JAKARTA,iDoPress - Warga meminta agar Dinas Perumahan Rakyat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan polisi serius mengusut tuntas kasus penjarahan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda,Cilincing,Jakarta Utara.

"Harapannya,Kadis (Kepala Dinas) Perumahan harus serius dalam menangani masalah ini dan kepolisian," ucap Juned bukan nama sebenarnya warga Rusunawa Marunda saat diwawancarai Kompas.com,Rabu (17/7/2024).

Juned juga berharap,polisi bisa terus menindaklanjuti kasus penjarahan ini agar bisa terungkap secara terang benderang.

Baca juga: Berulang Kali Dijarah,Kasus Pencurian Aset Rusunawa Marunda Kerap Berujung Damai

Ia juga meminta agar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta ikut andil dalam mengawasi penanganan kasus ini secara berkelanjutan.

"DPRD DKI juga harus mengawali dan mengawasi kelanjutan permasalahan ini," ucap Juned.

Pasalnya,kata Guntur,warga Rusunawa Marunda lainnya,kasus pencurian bukan hanya terjadi di klaster C saja.

Melainkan juga di setiap klaster dan warga sering kali memergoki dan menangkap maling.

Namun,permasalahan pencurian itu kerap diselesaikan secara kekeluargaan.

"Ketika didapat sama warga rusun (malingnya),pihak tokoh masyarakat adakan musyawarah untuk damai," ucap Guntur.

Baca juga: Pagar dan Kotak Amal di Masjid Rusunawa Marunda Pernah Dicuri Maling

Seperti yang diberitakan sebelumnya,kasus penjarahan di Rusunawa Marunda ternyata bukan hanya terjadi di klaster C.

Sejumlah warga mengatakan,hampir di setiap klaster terjadi pencurian. Biasanya,barang-barang yang dicuri adalah aset milik Rusunawa Marunda.

Seperti penutup sampah,hydrant pemadam kebakaran,hingga pompa air juga hilang dijarah maling.

Kemudian,aset masjid seperti pagar dan kotak amal juga ikut hilang dicuri.

Baca juga: Penutup Sampah dan Hydrant Pemadam Kebakaran di Tiap Lantai Rusunawa Marunda Dijarah Maling

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.