Jakarta, CNBC Indonesia - Pada 2024 ini jadi tahun ke-10 hilangnya Malaysia Airline MH370. Namun teka teki lokasi pesawat yang membawa 239 orang itu tak pernah terjawab.
Sedikit titik terang dibawa oleh pensiunan insinyur Aerospace Inggris, Richard Godfrey. Dia melacak keberadaan pesawat menggunakan data WSPR saat MH370 menghilang.
Weak Signal Propagation Reporter, atau WSPR dirilis tahun 2008 dan sering digunakan mereka yang mencari MH370. Godfrey menjelaskan radio amatir kerap digunakan untuk mengumpulkan anomali dari banyak gangguan termasuk penerbangan.
Mengutip CNN Internasional, Kamis (14/3/2024), dari data yang didapatkan, Godfrey meyakini pesawat berada 3.000 hingga 4.000 meter di bawah Samudra Hindia. Lokasinya 1.500 kilometer dari lepas pantai Perth, Australia.
Temuan ini, dia mengatakan belum masuk dalam lokasi pencarian yang dilakukan. Godfrey juga meyakini pesawat yang menghilang 2014 itu bisa ditemukan.
"Saya yakin MH370 bisa ditemukan," ucapnya.
Godfrey menambahkan temuannya sejalan dengan petunjuk lain. Misalnya data dari perusahaan satelit telekomunikasi asal Inggris, Inmarsat yang menunjukkan lokasi hampir sama.
Temuan Godfrey ini disambut positif oleh Geoffrey Thomas selaku Editor-in-Chief Airline Ratings. Dia mengatakan memiliki "perasaan kuat" soal temuan tersebut.
Namun, ia menambahkan temuan tersebut juga menimbulkan permasalahan untuk otoritas Malaysia. Yakni mereka hanya bisa memberikan rasa ketenangan pada peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut.
"Mereka hanya memberikan pernyataan hangat dan menenangkan pada peringatan tersebut," kata Thomas.
Jelajahi konten kami yang dikuratori, tetap mendapat informasi tentang inovasi inovatif, dan perjalanan ke masa depan sains dan teknologi.
© Teknologi aplikasi cerdas
Kebijakan pribadi