Miliarder China Sembunyikan Harta dari Anak, Bukan Pelit Tapi.....

Apr 2, 2024

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 24 tahun lalu miliarder China, Zhang Yudong atau Zhang Sr., telah membuat keputusan anti-mainstream yang terbukti berhasil sekarang. Di saat miliarder lain membuka harta kekayaan kepada keluarga sendiri, Yudong justru tidak. Dia ternyata melakukan "penipuan" ke anak sendiri soal harta kekayaannya.

Kisah ini diungkap sendiri oleh sang anak, Zhang Zilong atau Zhang Jr. (24), beberapa waktu lalu kepada Jiupai News. Zhang Jr. menyatakan bahwa selama 20 tahun pertama kehidupan, ayahnya tak memberi tahu kalau dia berasal dari keluarga kaya raya. 

Alhasil, dia pun manut saja saat tumbuh besar di flat sederhana yang berada di Pingjiang, Provinsi Hunan. Lalu saat sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, Zhang Jr. juga harus mengikuti serangkaian seleksi yang rumit, tanpa ada keistimewaan sekalipun. Begitu juga saat sudah bekerja. Pria kelahiran 2000 itu harus banting tulang bekerja membantu keluarga membayar utang buat bisnis bermodalkan gaji US$800 atau Rp 12 juta per bulan.

Pada titik ini, saat sudah mengeluarkan upaya besar membantu keluarga terbebas dari utang dan terjerat kemiskinan, sang ayah memberitahu fakta menarik: selama ini Zhang Jr. sebenarnya berasal dari keluarga yang sangat kaya raya, bukan dari keluarga sengsara. 

Mengutip South China Morning Post (SCMP) (26/3/2024), alasan Zhang Sr. menutupi harta kekayaannya supaya anaknya tak hidup manja. Dengan cara seperti itu, Zhang Sr. berhasil membuat anaknya memiliki pribadi sederhana dan pekerja keras yang berguna ketika dewasa. 

Ketika fakta ini terbuka, Zhang Jr. mengaku kaget, tetapi dia juga senang kalau ternyata berasal dari keluarga konglomerat. Dia tak lagi tinggal di flat sederhana, tetapi pindah ke villa senilai US$ 1,4 juta atau Rp 22 miliar. Meski begitu, fakta ini tak membuat kehidupan Zhang Jr. berubah.

Dalam laporan SCMP, Zhang Jr. masih tetap hidup sederhana dan bekerja keras, sekalipun sudah bekerja di perusahaan milik ayahnya dan hidup kaya raya. Sang ayah pun tak memberi keistimewaan khusus dan membuatnya harus meniti karir seperti karyawan lain. 

Dia hanya diberi tugas membantu perusahaan go-public dan go-international. Jika usaha ini berhasil, maka sang ayah akan mengalihkan kepemilikan perusahaan kepadanya. Namun, jika gagal tentu saja itu tidak terjadi. 

 
Sumber utama Anda untuk berita mutakhir di bidang teknologi, kecerdasan buatan, energi, dan banyak lagi. Jelajahi masa depan teknologi dengan Arinstar! Tetap terinformasi, tetap terinspirasi!

Pencarian Cepat

Jelajahi konten kami yang dikuratori, tetap mendapat informasi tentang inovasi inovatif, dan perjalanan ke masa depan sains dan teknologi.

© Teknologi aplikasi cerdas

Kebijakan pribadi